Posts

Showing posts from March, 2016

#LingkarTulisan: Nomer Dua Puluh (5)

Sebelumnya :  http://www.romiyooo.com/2016/03/lingkartulisan-nomor-dua-puluh-4.html Kesadaran ternyata begitu menyiksa. Tidak heran banyak orang rela menghabiskan uang begitu banyak hanya untuk mencari ketidaksadaran. Mungkin mereka tidak ingin bertemu dengan kesadaran karena berbagai alasan, tetapi izinkan saya berasumsi bahwa sebagian besar dari alasan tersebut adalah ketidakinginan sadar akan rasa sedih, sakit, kecewa, dan segala jenis emosi negatif lainnya. Hal ini sangat wajar karena manusia mana di dunia ini yang tidak ingin bahagia, hanya bahagia? Akan tetapi, sadar atau tidak semua itu seringkali di luar kendali manusia sebagai salah satu makhluk ciptaanNya. Itulah yang terjadi pada saya selama ini, susah payah mengatasi kesadaran akan perasaan saya terhadap dia. Ya, dia. Seharusnya saya sadar bahwa status saya sebagai seorang biasa dan dia sebagai seorang yang luar biasa sudah merupakan jurang kecil namun cukup sulit dilalui. Seharusnya saya sadar bahwa pr

#LingkarTulisan: Nomer Dua Puluh (3)

Sebelumnya:  http://www.romiyooo.com/2016/03/lingkartulisan-nomor-dua-puluh.html Lima belas menit berlalu sejak kepergian Pak Kartono dan aku masih terdiam sekaligus penasaran dengan kelanjutan nasib surat-surat yang ia tuliskan. Sekilas terlihat suasana warnet tidak terlalu penuh tapi cukup ramai. Cuaca yang kian terik membuat Naldo harus menambahkan satu kipas angin lagi di area pintu masuk dekat posisi duduknya. Ia tampak sedang sibuk dengan komputernya, mengetikkan sesuatu, tersenyum, membaca sebentar, lalu lanjut mengetikkan sesuatu kembali. Ah, mungkin dia sedang asyik  chatting  dengan seseorang yang dia suka. Entahlah. Sehari-harinya Naldo tinggal di lantai dua warnet ini. Ia dibantu oleh Rian, operator yang bertugas di malam hari. Aku beruntung bisa ada di tempat ini. Naldo tidak hanya merawatku dan yang lainnya dengan sangat baik, tetapi dia pun merupakan sosok yang menyenangkan dan cekatan terhadap seluruh pelanggan tak terkecuali, juga orang-orang di sek

#LingkarTulisan: Nomer Dua Puluh

Sinar matahari yang biasanya membelai lembut permukaan kulit, entah kenapa hari ini seolah membakar bolak-balik sekujur tubuh. Terasa panas dan terik, bukan hangat. Ditambah lagi sudah seminggu pendingin ruangan di tempat ini rusak sehingga membuat pintu harus selalu dibuka dalam rangka menjaga sirkulasi udara, dan kenyamanan tentunya. Jam dinding berlogo salah satu merek rokok yang tergantung di sudut ruangan belum menunjukkan pukul tujuh pagi tapi seolah saat ini sudah lewat tengah hari. Aku rasanya butuh menceburkan diri ke kolam air dingin. Terlalu gerah. Dari tempatku di pojok ruangan aku melihat sehelai kain setengah basah yang baru saja dicuci sedang dijemur di area depan dekat pintu masuk. Melihat tetesan airnya membuatku ingin membaringkan diri di bawahnya. Terlihat sejuk. Ah, sepertinya aku terlalu banyak mengkhayal pagi ini sampai tidak memperhatikan keadaan di sekelilingku yang mulai memperlihatkan tanda-tanda kesibukan. Rupanya sudah pukul delapan. Perke